Sabtu, 12 Juni 2010

Liku - Liku Kehidupan

Lamongan, Layaknya sebuah melodi yang bergerak sesuai dengan nada yang dinyanyikan oleh sang penyanyi. Begitulah yang terjadi pada PILKADA di Kabupaten Lamongan. Apa yang telah menjadi rancangan dari berbagai pihak ternyata tidak bisa mengalahkan jalinan takdir yang telah ditetapkan oleh DIA sang maha pengatur. Berbagai macam trik, tipuan bahkan blue print telah disiapkan oleh mereka namun semuanya berakhir dengan penuh ironi.
Setiap orang akan terperangah melihat bagaiamana pada H - 3 sampai dengan hari H , Rupiah beterbangan dengan tanpa batas. Entah siapa yang menjadi tujuan dari pergerakan rupiah ini. tentunya bukan JIN ataupun syetan karena mereka tidak mau uang. Dalam lubuk hati saya bertanya "mengapa semua ini harus terjadi ?". "Siapa yang mengajari Rakyat kecil untuk berkata Tak ada uang maka saya tidak akan berangkat ke bilik", Siapa pula yang menjadai contoh mereka.
Celoteh para ulama dan pemuka agama sudah menjadi barang basi dan kalah hanya dengan lembaran uang Rp. 20.000 begitupun arahan dari Pemimpin organisasi yang mereka anut. Saya tak habis pikir kira - kira gejala apa ini ? kalau berbicara bahwa dunia telah tua, memang benar. tetapi bukankah sejak dulu kalau dunia ini memang sudah tua ?
MK(Mahkamah Konstitusi) akhirnya menjadi jalan terakhir dari pemutusan perkara PILKADA yang carut marut. Suara coblos tembus dianggap tidak syah oleh pelaksana pemilu tetapi di tingkatan bawah justru mengesahkan dengan alasan tidak ada arahan ataupun surat. entah...
semoga Pak Mahfud MD dapat menjadi gerbang keadilan bagi kemajuan Kabupaten Lamongan dimasa yang akan datang.

Kamis, 22 April 2010

SIAPA PILIHAN ANDA ?

Lamongan, Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lamongan kurang 30 hari lagi akan dilaksanakan. euforia yang ada dimasyarakat mengingatkan kita akan pemilihan-pemilihan yang sering kita lakukan. Mulai dari Pileg, Pilpres, Pilgub, Pilkades dan banyak PIL-PIL yang lain. Masing-masing dari kita mempunyai pilihan yang berbeda-beda. Perbedaan ini terbentuk karena banyaknya ragam di masyarakat kita. Mulai dasar dari Partai, Ormas maupun karena kedekatan personal. Hal-hal tersebut memicu dari masyarakat untuk menentukan pilihan masing-masing.
Sebagai salah satu dari sekian juta kader NU yang ada di Lamongan, Penulis sangat berharap terhadap kemenangan pasangan IJO ROYO-ROYO (SEHATI) yang nota bene menjadi pilihan dari kebanyakan warga Nahdliyin. berbagai alasan dapat dikemukakan untuk mendukungnya. Namun sehebat apapun alasan yang ada tidak akan mampu merubah Hati dari masyarakat yang sudah mantap kepada calon yang lain. Saya sangat berharap besar kemenangan pasangan Sehati nantinya akan mampu membawa perubahan bagi masyarakat lamongan pada khususnya.
Semoga Pasangan SEHATI akan mampu mewujudkan apa yang menjadi pasangan yang betul-betul dapat memperbaiki lamongan di masa 2010 - 2015

Kamis, 04 Maret 2010

Apa dan Mengapa


Hari ini jutaan rakyat Indonesia disuguhi dengan suatu drama tentang tata negara yang mungkin di bagian belahan dunia lain tidak ditemukan. Drama itu adalah Sidang Paripurna DPR RI yang membahasa tentang Hasil akhir Pansus Bank Century. Sebagai orang yang masuk dalam katergori rakyat biasa saya sangat bersemangat melihat rapat tersebut, apalagi ketika salah seorang anggota legislatif yang melemparkan botol minuman ke arah pimpinan sidang. dalam hati saya berkata "wow Keren". 
Hal-hal yang semacam ini belum pernah saya lihat sejak saya lahir di bumi tercinta Indonesia ini, Saya kagum dengan perkembangan demokrasi yang ada di negara ini, kita ingat bagaimana di era Presiden Soeharto jangankan mau membanting botol minuman di hadapan pimpinan sidang, mau berbeda pendapat saja akan takut ancaman dari BABINSA. Namun seiring dengan berubahnya kepemimpinan di Indonesia maka tak ada lagi hal-hal yang dulunya takut untuk dilakukan tidak dilakukan pada saat ini. Tidak ada lagi babinsa yang menyuruh para kyai merangkak Ratusan meter karena tidak mau GOLKAR, juga tidak ada lagi penahanan-penahanan yang dilakukan dengan dasar membahayakan kepentingan negara, semuanya serba bebas hingga kita tidak tahu mana yang kita pegang Norma timur atau norma Barat. 
Adanya perbedaan pendapat di kalangan masyarakat adalah hal yang lumrah. karena dengan perbedaan tersebut akan menimbulkan semangat juang bagi kemajuan bangsa ini. Sebagai pribadi saya salut dengan para legislator yang dengan lantang menyuarakan kepentingan yang tidak sejalan dengan rakyat (walupun kadang juga hanya untuk kepentingan pribadi/partai) tetapi saya juga mengelus dada mengapa kelakuan mereka seperti orang yang tidak berpendidikan ? bagaimana bisa seorang yang mengaku berpendidikan melompat kearah pimpinan sidang dengan mencaci dan melempar botol minuman yang selayaknya tidak mereka lakukan.
Saya sependapat bahwa apa yang dilakukan oleh pimpinan sidang itu tidak menghargai hak-hak orang lain dengan alasan apapun, tetapi tidak adakah cara yang lain ? Tidak kah di bangku sekolah anda diajari sopan santun ? atau sudah lupakah anda dengan dimana anda saat ini berpijak ?
dalam benak saya yang paling dalam muncul pertanyaan " APA YANG MENYEBABKAN MEREKA BERTINDAK BEGITU, DAN MENGAPA ITU HARUS TERJADI."
saya hanya berharap semoga tulisan ini menjadi bahan renungan bapak-bapak yang ada di gedung DPR RI

Senin, 22 Februari 2010

Hari Bahagia

Pada hakekatnya semua orang di dunia tidak perduli dalamlkondisi apapun akan menemukan apa yang dinamakan "hari Bahagia". Memang tidak semua hari-hari yang kita alami setiap hari menjadi "Hari bahagia" bagi kita.
Tak jarang pada pagi hari kita tertawa terkekeh-kekeh (entah itu menertawakan orang atau menertawai diri sendiri) namun pada sore hari atau bahkan pada siang harinya kita harus menangis hingga terurai air mata dikarenakan kita kehilangan sesuatu (entah kehilangan harta atau bahkan kehilangan sanak keluarga).
benar yang dikatakan bung Rhoma bahwa" yang bersedih dan yang gembira slalu mewarnai hidup manusia, baik dia miskin maupun kaya raya". Allah memang tuhan yang maha adil, DIA meletakkan Kesedihan pada semua makhluknyan tidak memandang strata sosial yang dia sandang. Tak jarang kita melihat para konglomerat yang harus menangis karena terseret kasus korupsi yang memaksa dia harus hidup di balik jeruji besi. Juga tak sedikit kita menyaksikan betapa para pengemis, anak jalanan dan orang-orang yang dianggap sebagai sampah masyarakat dengan merdunya mereka tertawa tanpa beban seolah dia adalah orang terkaya di dunia padahal untuk yang dimakan nanti dia masih harus mencari.
Sebagai Manusia yang dianugerahi keleluasaan akal dn fikiran pernahkah kita merenung mengapa si kaya yang tak kurang apapun harus menangis ? dan mengapa si miskin yang terlunta-lunta bisa tertawa dengan lebar ? itu semua rahasia ilahi yang hanya diberikan petunjuk kepada orang yang mau merenunginya.
Sudah menjadi hukum tuhan bahwa setelah mengalami kepedihan kita akan merasakan kenikmatan begitupun sebaliknya setelah mengenyam kenikmatan kita juga akan merasakan kesedihan. tidak ada satu Nabi pun yang pernah hadir di dunia ini yang tidak mengalami cobaan diluar batas kemampuan manusia. Kita tentunya ingat Bagaimana Rasulullah Muhammad SAW yang setiap hari menahan siksa dan cemooh dari kaumnya yang hendak dia selamatkan. kita juga masih ingat bagaimana para wali songo dulu harus bersusah payah dalam menyebarkan agama yang kita cingtai ini. Kita juga ingat bagaimana Bung Karno, Bung Hatta dan para pejuang lain yang harus mengalami pembuangan di Digul demi terwujudnya Republik ini.
Maka sebagai penerus dari generasi terdahulu patutlah ditanamkan pada hati kita, hati anak-anak kita bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini. Semua harus melalui penebusan. Bentuk penebusan itu hanya Allah yang tahu. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang pada hari ini mengalami penderitaan yang tiada tara. Yakinlah anda bahwa di balik kesulitan pasti ada kemudahan. doa saya menyertai anda !